Membangun E-Learning dengan Moodle. It's My Dream!
Genap 14 tahun saya mengenal moodle dan pernah menggunakannya sebagai siswa dan sering sebagai administrator. Tetapi memang sayangnya beberapa kali membangun e-learning dengan moodle berakhir belum sukses.
Ini Curhatku!
Percobaan pertama 2007 membangunnya di laptop dan bersifat localhost atau jaringan lokal.
dan ditolak oleh manajer training waktu itu plus dapat bonus tertawaan.
Lanjut nekat menyewa hosting sendiri yang murah meriah (tahunnya saya lupa) tetapi sayangnya down ketika isi localhost saya naikkan.
Jadi cukup setahun saja!
Menyerah?
Tidak!
Ketemu dengan moodle cloud dan mebuat materi kembali. Saat itu server berjalan sangat baik meskipun harus memikirkan kapasitas yang kecil dan dibatasi untuk 50 user.
Tetapi harus tetap disyukuri kan?
Untuk ujicoba bagaimana?
Sementara hanya bisa memaksa anak-anak PKL saja. Dan lumayan bisa untuk mengukur keberhasilan moodle.
Dan nekat mendaftarkan semua mekanik, tetapi akhirnya tidak jalan.
Kembali tidak terlalu disambut oleh manajemen yang belum terbiasa dengan blanded training.
Padahal kontennya saya coba dengan meniru habis e-learning brand mobil jepang ternama.
Menyerah?
Belum!
Install moodle di subdomain autoservice. Dan konsepnya saya ganti dengan dimirip-miripkan e-learning merk jepang lain
Tujuannya supaya update content bisa dibantu oleh patner senior saya yang hatinya masih nyangkut di merk tersebut.
Jadinya beliau semangat sekali mengisi konten..
Ow jadi begitu.......
Kabar jeleknya
Server down dan website terganggu.
Tak habis pikir, mencoba mencati hosting lain dan mengusulkan untuk pindah hosting
Dan...
... belum disetujui...
Padahal dari segi fasilitas dan harga sangat bersahabat dan reviewnya sampai saat ini bagus.
Menyerah?
Gubrax.....
Saya banting celengan saya dan putuskan untuk membangunnya sendiri ke hosting ini.
Kapok saya ke hosting yang lama, karena blog ini saja awalnya down setiap hari ketika server ada disana.
Apalagi setelah lihat elearning keren ketika berkunjung di pameran Automekanika Frankfurt Jerman.
Terpikirkan nama montirpintar dot com. Dan sewa server untuk dua tahun promo 70% pembayaran.
Pakai moodle?
Karena kuatir dengan tampilan, dan juga niatnya juga harus buat blog untuk bangun trafik
Akhirnya diputuskan didepan saya pilih wordpress untuk membuat blognya, sedangkan sub domain saya buat menggunakan moodle
Dan
Saatnya jualan pikirku
Supaya celengan bisa balik.
Ternyata banyak sekali kendala dan akhirnya full pindah ke worpress. Harapanya lebih mudah dalam navigasi dan mengatur tampilan meskipun fitur cukup minim jika modal minim.
Dan berakhir dengan titip di blogger.
Dengan niat cari hasil adsense dulu baru balik kembali ke niat awal.
Menyedihkan!
Agar tetap terjaga kemampuan menggunakan moodle, saat ini saya tetap membangun e-learning dengan moodle lewat sub domain auto service.
Kebetulan berhasil membujuk untuk pindah server hosting
Hasilnya?
Tentunya belum ada hasil..
Catatan membangun e-learning dengan moodle.
Pertama adalah install moodle di hosting.
Moodle ini saya install dengan softacolus karena tidak ribet dan menggunakan subdomain dari auto service.
Walaupun memang ada yang perlu di setting dari c panel.
Tetapi untungnya berhasil.
Kedua membuat kategori dan materi
Awalnya sebenarnya ingin membuat user dulu, tetapi perubahan versinya membuat saya bingung.
Jadi diputuskan untuk membuat kategori dan materi.
Cara membuat kategori pada moodle memang gampang, yang sulit adalah perencanaan kategorinya. Karena dalam hal ini kemampuan seorang trainer diuji
Dan
Tantangan dalam pembuatan materi adalah membuat materi yang interaktif sehingga bisa mengajak siswa tetap ada didepan layar untuk menyimak
Jikalau sekedar upload powerpoin dan membuat test sebenarnya cukup mudah.
Tetapi efektif engga?
Itulah PR besarnya
Pembahasan teknis pembuatan kategori dan materi lengkapnya ada disini
Membuat soal yang mampu mengukur dan interaktif.
Ini masih dalam progress, sehingga belum bisa dilanjutkan
Post a Comment for "Membangun E-Learning dengan Moodle. It's My Dream!"