Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Memelihara Tansmisi Otomatis Supaya Tidak Cepat Rusak

Lurr.... kadang saya bertanya-tanya bagaimana memelihara transmisi otomatis supaya tidak cepat rusak.

Apa dengan rutin ganti oli matic cukup ?

Atau harus ada perlakuan khusus ?

Sebagai pekerja di bengkel yang bisa saya sarankan adalah yang pertama. Yaitu ganti oli matic alias ATF dengan rutin dan benar.

Plus, cara mengendarai yang benar, disesuaikan kondisi dan kebutuhan dan jenis transmisi maticnya



Jaga supaya oli matic ATF selalu cukup

Sebelum membahas tentang ganti oli matic rutin, saya bahas dulu cara cek oli ATF matic.

Jangan sampai oli matic kurang karena bocor atau entah kemana. Terus terang saya belum pernah jumpai ATF kurang karena menguap.

Cara mengeceknya ada yang mudah ada yang cukup sulit. Karena ada yang bisa dicek dari dipstick tetapi ada juga yang tidak dilengkapi dipstick.

Umpamanya kita cek ATF untuk mobil matic yang menggunakan dipstick dulu ya lurr..

1.  Parkirkan kendaraan ditempat yang datar dan tarik rem parkir (rem tangan)

2. Posisikan tuas pemindah pada tuas P (Parkir) dan mesin pada putaran idle atau langsam.

3. Tekan pedal rem dan gerakkan tuas pemindah gigi ke semua posisi mulai dari P ke R ke N ke D dan kembalikan ke P lagi.

4. Buka kap motor

5. Dengan mesin hidup langsam dan tuas pemindah pada posisi P, tarik keluar dipstick. Dan bersihkan permukaannya dengan lap bersih terlebih dahulu.

6. Masukkan dipstick kedalam transmisi dan tarik keluar kembali. Tinggi permukaan ATF yang benar adalah berada pada tanda hot.

Langkah-langkah diatas belum tentu bisa diterapkan untuk semua mobil lurr..

Karena ada tipe kendaraan yang bisa dicek pada kondisi dingin. Nanti di dipstick harus pada posisi cold.

Ada juga yang tandanya full dan low juga pada dipstick. Dan ada juga mobil yang tidak punya dipstick. Contohnya beberapa mobil mercy. 

Mau tidak mau harus ke bengkel untuk mengeceknya. Karena dipsticknya dijual terpisah.

Selanjutnya yang lebih ribed lagi. Untuk memeriksanya sampeyan harus bawa ke bengkel yang bisa. Karena dari kolong mobil dan dalam kondisi hidup.

Biar ga dikira bohong, saya beri contoh ya lurr..

Mobil yang saya ambil contoh adalah BMW. Tapi aku lupa ambil data dari BMW tipe apa. Hehe.
 
Pada gambar yang ditunjukkan nomer 7 adalah tempat memeriksa ATF.  Dan nomer 6 adalah untuk membuang ATF



Jadi kalau mau memeriksa harus ngolong atau di lift. 

Kalau bengkel ditempatku diceknya di lift lurr, jadi kalau ada yang minta tolong saya buat ngolong dirumah pasti keringetan sejagung-jagung (harap maklum).

Jika sudah dicek ternyata kurang, kita harus tambah dengan oli matic yang sama. Tetapi kalau kurangnya banyak, mendingan diperiksa dulu. Jangan-jangan ada kebocoran.

Mengganti oli transmisi otomatis secara rutin.

Kalau dengar kata rutin, kira-kira setiap berapa lama ?
Ikuti anjuran dealer saja lurr.. 

Dan kalau sudah tahu, sebaiknya majuin dikit. Terutama kalau sampean sering pakai mobil di jalanan yang macet.

Ditempat saya ada yang diganti setiap 40.000 km, ada juga yang setiap 20.000 km. Tergantung tipe maticnya lurr.

Dan jangan kaget lurr.. 

Ketika sampean ganti oli lebih banyak dari biasanya. Mungkin itu justru prosedur yang benar.

Maksudnya gini.

Misal sampean biasa ganti oli matic hanya 3-4  literan. Terus tiba-tiba ganti dengan kapasitas 6-7 liter atau bahkan bisa sampai 9 liter.

Karena dibengkel pertama hanya ganti yang di carter saja. Ada bengkel yang ganti keseluruhan.

Mana yang benar mas ?

Itu dia repotnya. Karena didealer ada yang hanya menerapkan ganti matic yang ada dicarter aja. Jadi bengkel lain terkesan salah.

Saya mendingan cerita pengalaman saja ya.

Teman saya baru beli mobil second dengan km yang masih sedikit. Seingat saya belum 20.000 km

Kemudiaan karena ingin mobilnya lebih baik (ketika pindah D sedikit bunyi deg), dia ke dealer untuk servis besar. Harapannya ya sekalian ganti oli matic. 

Tetapi ditolak karena belum jadwalnya.

Akhirnya dia ke bengkel langganan dia. Dan ganti oli disana. Dan diganti hanya yang didalam carter. Cuma 3 liter. Dan masih ada keluhan dia.

Ngobrol-ngobrol, terus saya saranin pastiin ganti olinya semua apa engga. Dan setelah kuras, keluhan dia hilang.

Cerita diatas hanya sedikit contoh. 

Dan maksud saya ada baiknya ganti oli matic dengan cara dikuras saja. Jika ada owner yang tidak mau bisa sedikit diberi perumpamaan

Kalau sampeyan nyuci baju, pakai air bersih atau ...... setengah air kotor ditambah setengah air bersih ?

Kira-kira rendaman bajunya jadi seperti apa?

Sudahlah

Kita ke proses ganti oli maticnya saja. Tetapi saya tidak bagi full caranya. Selain kepanjangan, juga sudah cukup banyak tutorialnya.

Paling tidak ada 3 metode yang dianut dibengkel.
1. Ganti dari carter saja
2. Ganti dengan ATF changer
3. Ganti dengan kuras dari selang cooler.

Menurut pendapat saya pribadi cara yang ketiga di flush dengan cara manual relatif lebih pas. Caranya mirip dengan alat ATF Changer tetapi di jalankan manual. Dan pengisian ATF dilakukan manual saja. 

Hanya saja metode nomer dua lebih bersih dari metode yang lain. Tetapi ya ATF yang digunakan lebih banyak.

Tetapi metode kuras (kedua dan ketiga) tidak perlu dijalankan pada tipe transmisi AMT dan DCT.



Post a Comment for "Memelihara Tansmisi Otomatis Supaya Tidak Cepat Rusak"