Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

5 Tips Memilih Oli Mesin Mobil yang Tepat

memilih pelumas mesin mobil yang tepat

Saya ingin berbagi tips cara memilih oli mesin mobil yang tepat.

Bukan hanya sekedar licin, karena semua oli memang licin ! 

Bahkan minyak goreng juga licin.

Tetapi apa kita harus ngawur saat pilih oli mesin buat mobil ?

Jangan dong!

Sayang mobilnya. 

Tetapi gimana ya, merk oli kan ada banyak banget.

Apa harus pilih yang terkenal ?

Iklannya banyak?

Tidak harus.

Yang paling penting adalah kita pilih oli yang paling cocok untuk mobil tersebut. Dan kualitasnya harus dapat diterima.

Dalam postingan kali ini saya ingin berbagi tips memilih pelumas mesin mobil yang tepat. Dan juga sharing pengalaman saya.

Silahkan dibaca sambil ngopi lurr...

1. Pilih pelumas yang COCOK, tidak harus yang paling mahal

Dari awal mobil lahir, oli yang cocok sudah ditentukan oleh pabrik. 

Dan spesifikasinya dicantumkan pada buku panduan pengemudi.

Kita tinggal menyesuaikan dengan yang paling tepat dan cocok di pasaran.

Ingat!

Oli yang cocok bukan berarti harus yang paling mahal. 

Jika mau kita mau mempelajari panduan dengan seksama, kita bisa juga menemukan rekomendasi dari pabrikan yang sedikit ramah di kantong.

Tetapi tidak melanggar spesifikasi dealer.

Mungkin perlu contoh untuk menjelaskannya.

Silahkan lihat digambar spesifikasi yang saya ambil dari pedoman pemilik salah satu merk mobil. (Ga usah saya sebutkan tipe mobilnya ya)

memilih pelumas oli mobil yang cocok


Sudah lihat gambarnya ?

Disana dituliskan bahwa oli mobil yang cocok buat mobil ini adalah SAE 0W-20

Coba lurr...

Menurutmu kita boleh pakai yang mana?

Kalau saranku, ambil tengah-tengah saja. Ga terlalu extrim. Mengigat mobilnya juga sudah menggunakan teknologi variable katup.

Jadi bisa gunakan yang 5W-30

TETAPI

Kalau mobil masih garansi dealer, sebaiknya ya ikutin aturan dealer. Karena kalau kita ga ngikutin, warranty bisa angus...

Jadi kesimpulan awalnya, 

..untuk memilih pelumas yang cocok, lihat dari kekentalannya. Dan itu bisa dilihat dari berapa SAE yang tertera pada botolnya.

Untuk yang mau tahu lebih tentang SAE, saya mau sedikit menjelaskan disini.

Yang pertama, 

Semua oli atau pelumas yang ingin dipasarkan, wajib mengikuti pengujian dan mendapat sertifikasi kekentalan dari SAE 

Yang kedua, 

Nilai SAE kecil menunjukkan pelumas lebih encer dan nilai SAE besar menunjukkan pelumas lebih kental.

Contoh

SAE 10 lebih encer dari SAE 50

Yang ketiga

Pelumas yang beredar saat ini kebayakan memiliki kekentalan multigrade walaupun masih ada juga yang singgle grade. 

Contoh multi grade : SAE 10W-50, contoh singgle grade : SAE 40

Kalau diamati, oli multigrade dengan SAE rendah, misal 0W-30 merupakan oli sintetis. Dan umumnya yang memiliki SAE tinggi umumnya mineral.

Itu sekilas tentang SAE dan semoga cukup jelas untuk tips yang pertama.

2. Pilih pelumas yang berkualitas, ini cirinya

Oli yang berkualitas bukan berarti harus yang bermerk. 

Setiap pelumas yang ingin dijual, pastinya harus mengalami pengujian dan sertifikasi dari beberapa badan internasional. Bahkan kedepan mungkin harus SNI.

Sampai saat ini, yang umum digunakan adalah sertifikasi dari :

  • API
  • ACEA
  • JASO

Untuk membuktikannya silahkan lihat pada botol pelumas. 

Dan yang paling banyak digunakan adalah API service.

Dari nilai API service ini, kita juga bisa melihat apakah oli bisa digunakan oleh mesin bensin, mesin diesel atau bisa digunakan untuk keduannya.

Saya akan contohkan :

Pada oli A tertulis memiliki API service SN, CF. Artinya oli tersebut diutamakan untuk mesin bensin dan bisa digunakan untuk diesel. 

Ko bisa ?

Silahkan lihat dari API service SN.

S adalah diambil dari kata Spark Plug (busi). Dan mesin yang menggunakan busi adalah mesin bensin. 

Jadi artinya jika kamu menemukan API service dengan awalan S adalah cocok untuk mesin bensin.

Contohnya SJ, SL, SN, dll.

Semakin akhir hurufnya (A - N) mungkin nanti sampai Z. Maka artinya semakin bagus kualitas olinya. Atau boleh dibilang bahasa kerennya sudah mengikuti persyaratan mesin-mesin modern.

Berikutnya lihat pada API CF

C pada huruf diatas diambil dari kata compression. Dan mobil yang pembakarannya menggunakan kompresi adalah mesin diesel.

Tetapi harus ingat lurr.

Biasanya jika oli mobil tersebut dirancang untuk bensin maka kualitas untuk oli dieselnya cukup rendah. 

Coba lihat diatas dengan kode CF. Dipasaran sudah ada yang lebih tinggi khusus untuk diesel yaitu CI.

Semoga dari pembahasan ini, kamu jadi ada gambaran ya lurr.


3. Tips memilih pelumas mesin mobil jika oli yang cocok tidak ada dipasaran.

Hal ini sebenarnya jarang terjadi.

Karena banyak sekali varian pelumas yang dijual di Indonesia. Sehingga kita tidak akan kekurangan suplai.

Hanya saja, bagaimana jika memang ga ada.

Misalnya kita ingin ganti oli dengan merk A.... Tetapi ternyata merk A tidak memiliki oli dengan kekentalan yang sama persis. 

Misalnya saja oli yang cocok adalah 5W-30 tetapi yang ada dipasaran 0W-30 dan 5W-40

Terus bagaimana ?

Kalau pendapat saya, pilih 5W-40. 

Sedikit hindari penggunaan pelumas yang lebih encer dari spesifikasi.

Walaupun hasilnya lebih enteng untuk mesin, tetapi dikuatirkan jumlah oli mesin akan lebih cepat berkurang karena ikut terbakar.

Apalagi kalau jarak tempuh (km) mobil sudah cukup tinggi.

Contoh kasus lain.

Bagaimana jika spek mobil harus menggunakan API service CF tetapi yang tersedia dipasaran hanya API service CH ?

Sebenarnya malah bagus.

Artinya oli yang kita gunakan memiliki kualitas lebih baik dari spesifikasi. 

Justru yang dilarang adalah spek CH terus kita menggunakan oli CD. Ini ibarat anak TK diminta mengerjakan soal anak SMP. 

Pusing kan.

Semoga cukup jelas maksud saya. 

Jadi,

Sekarang tidak perlu bingung lagi kalau oli yang sesuai spek jika tidak tersedia dipasaran.


4. Hindari gonta-ganti merk oli mesin.

Jangan gonta-ganti merk oli mesin.

Hari ini oli merk A, besok merk oli B. Karena beranggapan semua oli sama saja. 

Apalagi sudah lihat sertifikasi API dan SAE-nya sama.

Tetapi kalau maksa ya ga papa. hehe. 

Hanya saja perlu perlakuan khusus. 

Ketiga kita ganti oli mesin, sebaiknya kita mengganti filter oli dan melakukan flush dengan oli SAE 10. Tujuannya agar dibilas oli yang lama dengan oli SAE tersebut.

Masak harus gitu? 

Kemarin ganti langsung ga papa.

Ya kadang kalau beruntung memang antara pelumas A dan B bisa jadi memiliki formula yang mirip. Jadi tidak bermasalah ketika langsung ganti. Kalau formulanya terlalu jauh bisa jadi mengalami sedikit masalah. 

Kabarnya ada yang bilang agak kasar dulu karena oli filmnya sedang digantikan oleh oil film yang baru. 

Mungkin semacam ada perebutan kekuasaan gitu ya. hehe.

Yang jelas kalau dibengkel kami, kami akan sarankan untuk flush dulu dan ganti filter oli.

5. Hindari mencampur Oli apalagi yang berbeda merk.

Sebaiknya memang hindari mencampur-campur oli. Karena bisa beresiko.

Kejadiaanya bisa seperti yang terjadi pada teman saya.

Kejadian bukan di bengkel tempat saya kerja lho ya !

Jadi karena sering ganti oli, mas paijo (bukan nama sebenarnya) mengumpulkan tirisan oli yang dia ganti. 

Karena kebetulan tempat dia memiliki oli yang bermacam-macam, maka dia tiriskan bersamaan.

Ah sama-sama sintetis (pikir mas paijo)

Setelah sekian lama, terkumpulah 4 liter.

Dan ditawarkan kepada seseorang untuk mengganti oli mobilnya. 

Selang satu minggu kemudian ternyata mesinnya macet.

Kenapa terjadi ?

Setiap merk memiliki formula berbeda. Mungkin bisa kerja bareng dan mungkin juga malah saling berlawanan. Kebetulan karena banyak merk, kejadiannya malah saling merusak kualitas oli tersebut. 

Dan ternyata hasilnya buruk.

Ketika menjelaskan dikelas, saya sering mengibaratkan dengan sambel.

Sambel tahu gejrot, sambel pecel lele, sambel pecel memiliki salah satu fungsi yang sama yaitu pedes. 

Tapi kalau dicampur bisa jadi ambyar rasanya...(saya pribadi belum pernah nyoba ya)

Demikian juga oli.

Memang tidak memutup kemungkinan beberapa oli ketika dicampur cocok-cocok saja.

Dan resiko ada di tangan Anda.

Kesimpulan

Pada saat memilih pelumas untuk mesin mobil, sebaiknya lihat spek yang ditentukan oleh pabrikan, selanjutnya lihat kualitasnya apakah cocok atau tidak dengan melihat kekentalannya (SAE).

Dan juga lihat kualitas pelumas yang dipilih apakah API service-nya mencukupi atau lebih tinggi.




Post a Comment for "5 Tips Memilih Oli Mesin Mobil yang Tepat"